Orangtua yang kaya yang takut miskin dilarang pula membunuh anaknya karena sebab itu.[3] Allah Azza wa Jalla adalah dzat yang Maha pengasih dan Maha penyayang, dan di antara perwujudan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya terlihat pada ayat di atas. Allah Azza wa Jalla melarang para orang tua membunuh anak mereka dengan alasan apapun
Besarharapan kami agar single "Miskin Jangan Takut, Kaya Jangan Sombong" ini bukan hanya bisa diterima pecinta musik tanah air namun dapat juga akhirnya dapat dijadikan renungan, motivasi dalam menjalani kehidupan, saling menghomati dan saling menolong satu sama lain tanpa membedakan status sosial, seperti inti syair mendalam yang ditulis
ููููู
ููููุงููุง. Mungkin kita yang jauh dari Allah. Barangkali kita yang selama ini tak mendekat kepada-Nya. Bisa jadi kita lah yang menjadi penyebabnya, yaitu membuat Allah murka. Dengan dosa-dosa. Melalui kesalahan-kesalahan kita. Mungkin kita yang lupa bahwa Allah adalah Dzat yang maha dekat lagi maha mengabulkan doa dalam waktu
infovidio selanjunya tekan like subaribe dan share jika bermanfaat buat umat
LIPUTANTOPCOM - Allah SWT berfirman: "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian, dan orang-orang yang layak menikah dari sahaya kalian yang laki-laki dan perempuan. Jika keadaan mereka miskin, Allah akan membuat mereka kaya dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui." (Q.S. An-Nur 32).
fRqysh. Oleh Fitri Hariana, STP. โ Beberapa tahun yang lalu, tepatnya saya lupa tahun berapa, saya menemukan sebuah foto yang saya juga lupa sumbernya darimana. Namun foto itu begitu merasuk ke hati dan jiwa. Hingga sampai sekarang saya tetap menyimpan foto itu sebagai oengingat diri bila hati dan diri ini khilaf dan terlupa. Foto tersebut adalah foto dari seorang laki-laki berkulit hitam yang menggelar dagangannya di gerobak sederhana. Dagangannya pun terbilang cukup sederhana. Pria kulit berkaus juning liria putih tersebut menjajakan pisang yang juga berwarna kuning. selaras warna kuning pisang yang dia jual dengan kaos yamg dia pakai. Sekilas tampaknya tak ada yang istimewa. Dia seperti pedagang lainnya yang sedang berupaya mengais rezeki halal dengan cara sederhana yang ia bisa. Berjualan. Berdagang. Namun yang nampak istimewa adalah sikapnya yang terlihat tenang saat berjualan. Tidak kemrungsung. Meski dia hanya berjualan seadanya. Tulisan aksara arab di geeobak jualannya yang membuatnya tampak istimewa. Di gerobaknya tertulis tulisan Arab yang berbunyi, โ Kaifa akhofu minal faqr wa ana abd al-Ghaniyโ Arti tulisan tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah โ Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan. Sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kayaโ. Tulisan itu begitu sederhana, namun mampu menampar hati dari nafsu yang serakah akan kemilau dunia. Di saat banyak orang kaya atau orang yang lainnya ketakutan akan kekurangan harta benda dan makanan, maka si pedagang berucqp yakin bahwa bagaimana mungkin dia takut akan kemiskinan. Sedang ia aalah hamba dari Yang Maha Kaya.โ Sungguh keyakinan inilah yang menunjukan ketinggian pemahaman tauhidnya. Dia sungguh telah benar-benar mampu mengesakan Allah sebagai Sang Maha Pencipta pemberi dan penjamin reseki bagi setiap makhluk ciptaannya. Dan dia sungguh meyakini bahwa rezeki setiap makhluk bahkan hewan yang melata sekalipun telah dijamin ol3h Allah Swt. Jadi tak swlayaknya sebagai makhluk yang berakal, kita menjadi takut jaruh miskin atau tak memiliki rezeki. Justru terkadang akal, logika dan mafsu kita yang sering mengelabui dan melemahkan keyakinan kita akan rezeki dari Allah. Rezeki dsri Allah meski ada reseki yang telah dijamin, namun ada pula rezeki yang didapat dari usaha. Berjualan atau berdagang adalah usaha atau ikhtiar yang kita lakukan dalam mengharapkan rezeki dari Allah. Begitupun dengan bekerja dan sebagianya. Sedangkan rezeki yang dijamin oleh Allah adalah rezeki setiap makhluk yangbmemang sudah Allah tenrukan dan anugerakan kepadanya meskipun dia tidak berusaha. Yang terkadang membuat kita sering melupakan rezeki yang telah dijamin opeh Allah adalah sifat rakus dan serakah. Juga rasa ketakutan yang berlebihan akan kekurangan, kelaparan dan kemsikinan. Sehingga kerap kali ada juga manusia-manusia serakah yang sangking takutnya menjadi miskin bertindak semena-mena baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Apalagi di saat pandemik Corona saat ini. Keyakinan kita akan rezeki dari Sang Maha Kaya sering diuji. Yang kaya atau yang berharta bisa saja ada yang merasa takut miskin sehingga enggan berbagi. Malah terkadang karena takut kekurangan dan kelaparan dia rela dan tega menimbun banyak bahan pokok kebutuhannya. Hanya karena dia merasa ounya uang maka dia merasa bisa membeli semua yang dia inginkan dan mau. Merasa aman bila sudah menimbun persediaan srok pangan dan sebgaianya tanpa memperdulikan orang lain yang sedang membutuhkan namun tak mampu membeli karena tidak punya uang. Lantas bagaiamana dengan orang-orang yang kurang berunting rezekinya karena tidak memiliki uang simpanan. Jangankan uang simpanan, sedang uang untuk membeli kebutuhan pokok hatian juga tak ada. Apalagi di era pademik Corona ini banyak pekerja harian lepas yang tak memiliki penghasilan. Dorongan kebutuhan dan perut yang lapar serta takut akan kekurangan, kelaparan dan kemiskinan menjadi ujian terberat saat pandemik ini. Maka ada baiknya setiap diri kembali memperkuat keyakinan dan keimanannya dengan kembali meyakini bahwa Allah lah Sang Maha Pemberi Rezeki. Allah Sang Maha Pencipta lah Yang Maha Memiliki Kekayaan. Allah pula lah yang akan menjamin rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya. Dan tidak ada satu makhluk pun yang akan meninggal dunia sebelum jatah rezekinya di dunia telah habis. Maka yang paling penting yang harus kita lakukan di era pandemik Corona ini adalah perkuat kembali keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena Allah lah Sang Maha Pencipta segala makhluk termasuk virus Corona. Allah Maha Mengetahui apapun tentang hamba-hamba-Nya. Termasuk juga tentang semua makhluk-Nya. Lita yang saat ini belum tahu mengapa Allah mengirim Virus Corona menyebar ke seluruh dunia. Sebagai orang yang beriman dan mempercayai kekuasan Allah, maka wajiblah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Karena sebagai pencipta tanpa kita mengadu pun sebenarnya Allah jauh l3bih mengetahui apa yang terjadi di setiap kejadian yang telah Dia takdirkan. Maka yang terpenting adalah kita mampu dari merebaknya virus Corona untuk semakin tunduj patuh pasrah pada kehendak dan kuasa Allah SWT. Dan jangan pernah merasa takut miskin bila kita berniat berbagi dengan sesama. Karena kita adalah hamba dari Yang Maha Kaya. */sumberblogger
jangan takut miskin allah maha kaya